Penerjemah (Tentang Penerjemah)

Penulis : Benny H Hoed

Apa yang sedang terjadi di bidang penerjemahan di negeri kita? Di kalangan kita masih terjadi ketidakpahaman akan kemampuan dan peran penerjemah, yakni mengalihkan pesan teks suatu bahasa ke bahasa yang lain dan berperan sebagai jembatan yang menghubungkan dua pihak. Posisinya sangat strategis. Kesalahan penerjemahan memberikan dampak yang buruk pada pemahaman pembaca.

Fasih berbahasa asing tidak dengan sendirinya mampu menerjemahkan. Penguasaan bahasa sasaran sangatlah penting. Kemampuan menerjemahkan bertumpu pada pengalaman, bakat, dan pengetahuan umum: gabungan pengetahuan atau inteligensi (kognitif), rasa bahasa (emotif), dan keterampilan menggunakan bahasa (retoris).

Seorang penerjemah tidak dapat menerjemahkan naskah untuk segala bidang. Penerjemah harus menguasai pengetahuan umum, seperti tentang kehidupan sosial, politik, ekonomi, budaya, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Penerjemah yang berspesialisasi, misalnya hukum, teknik, atau kedokteran, harus menguasai substansi yang diterjemahkannya.

Sering terjadi seorang penerjemah "dipaksa" menerjemahkan teks dengan substansi apa saja. Penerjemah adalah profesi. Mempekerjakan penerjemah harus berdasarkan kriteria profesional dan tidak sekadar karena kenal atau karena kata orang saja. Bila kita belum mengenal kemampuannya, ia harus diminta menerjemahkan satu halaman untuk kita lihat nilai kualitasnya.

Masih banyak editor penerbit yang tidak memerhatikan kualitas terjemahan, tetapi semata-mata bahasa Indonesianya agar layak terbi dan laku jual. Dalam penerbitan terjemahan diperlukan pemeriksa kualitas terjemahan (disebut reviser), yang menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran, untuk mengurangi risiko kesalahan. Penerjemahan film juga masih memprihatinkan karena penerjemahnya diambil tanpa menggunakan kriteria profesional. Intinya, kualitas terjemahan harus diutamakan.

Penerjemah adalah profesi praktis dan nonakademis yang bertumpu pada kemampuan berpikir, rasa bahasa, dan kemampuan retoris. Peneliti dan kritikus terjemahan adalah profesi yang sifatnya akademis atau semiakademis. Mereka pengkaji dan bukan praktisi penerjemahan. Pendidikan sarjana, magister, atau pun doktor di bidang penerjemahan memberikan kemampuan akademis dan bukan praktis di bidang penerjemahan, kecuali jika kurikulumnya memang dirancang untuk menghasilkan penerjemah.

Kualitas penerjemah berdampak pada kualitas terjemahan. Penerjemah berkualitas buruk akan menghasilkan terjemahan yang buruk. Pertanyaannya bagaimana menanggulangi masalah ini?

Pertama, etik. Salah satu butir kode etik Himpunan Penerjemah Indonesia menyebutkan penerjemah tidak dibenarkan menerima pekerjaan penerjemahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Ini untuk menjaga kualitas.

Kedua, peningkatan diri. Penerjemah harus selalu meningkatkan dan memperluas serta menyegarkan pengetahuannya.

Ketiga, perguruan tinggi harus berperan sebagai tempat mengembangkan program pelatihan di samping program pendidikan formal di jenjang pascasarjana (spesialis atau magister).

Keempat, HPI sedang membina para penerjemah dengan pendidikan nonformal untuk meningkatkan kualitas.

Kelima, peneliti dan kritisi terjemahan harus berperan sebagai pendorong peningkatan kualitas.

Keenam, pengembangan karir penerjemah harus mendapat dorongan dari masyarakat pengguna. Penerjemah dalam birokrasi harus diberi jabatan fungsional agar karirnya terjamin (upaya ini sedang ditangani oleh Sekretariat Negara dan Kementerian PAN).

Ketujuh, perlu ada standardisasi kualitas melalui ujian kualifikasi (sejak tahun 1968 sudah dilakukan oleh Universitas Indonesia).

Itulah sketsa profesi penerjemah di Indonesia. Semoga penerjemahan yang ngawur seperti yang masih banyak dikeluhkan bisa berkurang jumlahnya. Namun, kelihatannya kita masih harus bersabar.

Bahan diedit dari:

Situs : http://wartahpi.org/content/view/43//
Penulis : Benny H Hoed

3 komentar:

info asik mengatakan...

artikel yang keren banyak mengadung ilmu,, makasih ya sob artikelnya keren abis,, sukses selalu

SoeGenK mengatakan...

sama2 bro

redy mengatakan...

makasih infonya bro...ijin copy ya? salam kenal

Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger | Blue Business Blogger